Senin, 10 Maret 2014

Silaturahmi pembuka rezeki

Hari Sabtu setelah melewati daerah antah berantah yang jalanannya menyeramkan seperti di puncak..sampai juga dirumah mba Karima dan si kecil Omar.
Masha Allah begitu masuk rumah berasa pulang ke kampung halaman. Nyaman dan Tentram, dengan nuansa dekorasi interior khas rumah-rumah jaman dulu, membuat kita seperti kembali ke jaman kakek nenek kita dulu. Aku suka banget sama rumahmu mba Karima. Yang membuat kesan antik adalah perabotan-perabotan dan aksesoris rumah yang digunakan. Semua mendukung interior ala-ala rumah pedesaan jadul.

Anak-anak langsung bermain,menguras habis mainan milik Omar. Alhamdulillahnya Omar dan Azzam sepantar dan sama-sama laki-laki. jadilah klop mereka. Perjalanan Depok-Cinangka yang berangkatnya memakan waktu hampir 5 jam rasanya sangat melelahkan tapi terbayar dengan indahnya seteguk silaturahmi.

Setelah membicarakan dagangan, kami pun pamit pulang. Semoga ada lain kesempatan kami bisa berkunjung kerumah Mba Karima lagi. Terimakasih ya mba Karima atas silaturahminya.


Ziya,Omar,Azzam, Rana




hayoo umar bergaya

flower is flower

Hijab Outfit

Scarf by Karima
Dress by Kyra Khizaan




Suatu sore di halaman rumahku

   Because Im Happy

Hijab by Karima
Dress by Kyra Khizaan




 Hijab outfit

Scarf by Karima
Dress by Kyra Khizaan

Senin, 03 Maret 2014

Jalan-jalan ke Floating Market Lembang


Pemandangan danau yang begitu cantik akan segera kita lihat selesai urusan registrasi di pendopo depan. Danau yang luas, pohon-pohon rimbun dan bangunan-bangunan tradisional ditambah angin semilir yang berhembus membuat perasaan kita lapang dan senang. Tempatnya masih terawat dan bersih sehingga pengunjung tidak boleh buang sampah sembarangan. Banyak disediakan tempat sampah disepanjang area wisata. Pasar terapungnya sendiri berdiri di tengah danau, menjadi satu kawasan untuk pengunjung berwisata kuliner. Memang sedikit berbeda dengan bayangan kami di awal, penjual-penjual dijadikan satu disuatu tempat, tidak masing-masing berjualan di perahunya sendiri-sendiri.
Kami segera mengelilingi kawasan wisata tersebut dengan berjalan kaki , sebenarnya jika  ingin langsung berwisata kuliner, disediakan perahu juga dengan biaya Rp 1000,- untuk menuju ke pasar itu.Namun kami lebih memilih untuk mengitari kawasan tersebut agar lebih puas. Setelah berfoto-foto di beberapa spot yang bagus, dengan berjalan kaki kami melintasi satu persatu wahana yang ada. Di sepanjang kawasan juga terdapat beberapa restoran dan toko yang menjual kaos, benda seni, karikatur dll. 

Wahana lainnya ada ATV, sepeda-sepeda mini, menangkap dan memancing ikan. Lalu ada wahana panen sayuran organik, semacam sawah dan kebun mini lengkap dengan tumbuhan yang biasa di sayur namun saat itu kosong tidak ada yang menjaga. Hanya ada saung-saung dan lumbung padi didepannya. Suasananya mirip sekali di pedesaan. Anak-anak begitu senang berjalan di jalan-jalan setapak atau biasa disebut pematang yang diapit sawah-sawah mini. Tidak jauh dari sawah-sawah mini ada perkebunan mini strawberry. Kami langsung menuju kesana. Anak-anak dibekali gunting untuk langsung memotong sendiri buah-buah strawberry yang sudah masak dan berwarna merah. Ditempat ini kami cukup lama,karena memang anak-anak begitu tertarik untuk mencari buah-buah yang ranum. Buahnya kemudian boleh kita bawa pulang.

Setelah puas ke beberapa wahana kami menuju ke pasar terapung karena sudah lapar. Area pasar terapung berada ditengah danau dengan daratan yang dibangun memanjang, para penjual makanan berjualan diatas perahu di pinggir sepanjang jalan tersebut. Kurang lebih ada 30an perahu yang berjualan disini dengan berbagai macam pilihan makanan khas kota Bandung. Aroma sedap masakan tercium dari jauh membuat kita lapar mata dan lapar perut.Pasar terapung ini hanya ada di hari sabtu dan minggu saja. Inilah akhir perjalanan wisata kami, memang hari itu floating market sangat ramai namun Alhamdulillah anak-anak senang. Mudah-mudahan kami bisa kesini lagi di waktu yang lain.









Foto-fotonya dulu ya..ceritanya menyusul :)