Selasa, 29 Juni 2010

3 bayi arisan!

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Jumat, 25 Juni 2010

Gimana sih mendidik anak yg tepat itu?

Belakangan ini saya begitu teringang-ngiang tentang masa golden age yang dimiliki anak dalam masa pertumbuhan dan perkembangannya yaitu usia 0-5 tahun.dan saat ini 2 gadis saya sedang ada di fase itu,terlebih Rana yang sudah memasuki masa-masa banyak mengeksplorasi dan banyak belajar dari sekitarnya. Kelakuannya seringkali mengikuti polah laku orang dewasa,segala ucapan yang kita ucap berusaha ditirunya. Dan saya takjub,ternyata betapa cerdasnya anak-anak di usia ini,mereka cepat sekali hafal akan sesuatu bahkan sebelum kita sempat mengajarkannya asalkan diulang-ulang,maka dia cepat hapal.coba siapa yang mengajarkan Rana setiap kali melihat lipstik dia langsung berlagak memoleskan ke bibir atau setiap kali melihat botol lotion dia berlagak seolah-olah mengeluarkan isinya lalu dibalur ke muka dan badan.Padahal sumpah loh yah ibunya ga pernah dandan! Ternyata Rana meniru neneknya waktu nginap lama dirumah.

Setiap hari tingkah polah gadis 18 tahun ini bikin gemes tapi adakalanya menjengkelkan. Dia sudah bisa marah,teriak kesal,menolak melakukan sesuatu,memilih sesuatu dll.kini Rana bagaikan ratu kecil dirumah yang keinginannya harus dituruti.kalau ngga siap-siap aja dengerin dia nangis teriak-teriak. Itu bagian menjengkelkannya yang meguji kesabaran aybunnya.tapi kelucuannya lebih banyak lagi. Selain kayak burung beo yang suka ngikutin omongan ataupun perilaku orang dewasa,ternyata gadis kecilku suka menyanyi dan bersenandung!wah ini mah gen ibunya hihihi..ada 3 lagu yg dia bisa ikuti benar selebihnya ia seringmengeluarkan bahasa-bahasa planet dalam senandungnya. Didalam mobilpun,dia anteng saja duduk dicarseatnya sambil bersenandung kemudian tidur.Alhamdulillah.

Dengan kehadirannya adiknya pun,sejauh ini belum ada terlihat cemburu atau rivalitas pada adiknya.yang ada dia kelihatan menyayangi adiknya. Sering sekali mendapati dia sedang mencium adiknya,dipanggil-panggil terus namanya "dekzia",setiap ditanya benda ini milik siapa?dia langsung bilang "dekZia!" dengan lantang bahkan nenenpun kadang dia mau ngalah mendahulukan adiknya. Dimobilpun anteng sendiri tanpa minta digendong bundanya.makan maunya sendiri,mandi maunya sendiri,pakai baju juga begitu tapi kan belom bisa.mhehehe..ah Subhanallah,Rana terlihat mandiri dengan caranya sendiri.syukur Alhamdulillah..walaupun adakalanya dia manja,tapi itu masih sangat wajar..karena Rana masih terlalu kecil..butuh sekali perhatian dan kasihsayang lebih kedua orangtuanya yg kini juga harus membaginya pada si kecil.yup,aybun mesti adil! We love you so much Rana!

Balik lagi ke golden age itu saya sempat takut Rana kehilangan momen itu karena kurang distimulus.Saya akui,saya kadang sudah kerepotan mengurus Zia yang kata orang dulu mah"bau tangan"maunya digendong atau nenen mulu atau memasak. Akhirnya Rana lebih banyak dipegang mba-nya.sedangkan mba-nya juga banyak pekerjaan rumah.kalaupun dipegang mba-nya itupun hanya digendong atau sambil melihat jalan di depan rumah.Intinya sih saya merasa kurang sekali menstimulus Rana,entah itu dengan bacaan buku,permainan atau stimulus lainnya. Itu PR besar saya.bisakah saya tetap bisa menstimulus Rana secara optimal disaat kondisinya tidak ideal..ingin sebenarnya punya 1 ART lagi,tapi keuangan belum mendukung.Jadi terpaksa dengan kondisi dimana ada 2 bayi dan 2 wanita harus bahu membahu.

Sempat terpikir memasukkan Rana ke sebuah baby school bahkan teman dekat di BS itu adalah ownernya.sayangnya tempatnya jauh di Pesona Kayangan dan bingung siapa yg anter jemput nanti.
Memang ada sih TPA Makara UI di fakultas psikologi UI tp nanti kita liat lagi deh karena ayahnya bilang masih kekecilan disekolahkan,walaupun TPA Lebih berkonsep daycare dibandingkan sekolah.tapi nanti kita liat perkembangannya.anaknya mau atau engga.karena aku takut kecepatan dan malah bosan nantinya.Paling buruknya jadi trauma bersekolah.moga-moga engga sih yah..

Masih banyak PR saya untuk membuat program sehari-hari Rana supaya bisa lebih mandiri dan teratur. PR terbesar adalah toilet training (Gyaahaha),menentukan waktu-waktu utama utk dia "belajar", menanamkan nilai keIslaman sejak dini dan menambah Berat Badannya karena makannya susah sekali!hwahhh jadi ibu rumah tangga ga mudah ternyata.Ya Allah kuatkan aku agar aku bisa lebih baik dalam menjalankan peranku sebagai pendidik dan penanam akhlak dan moralnya.

Saat ini kecendrungannya begitu banyak orangtua yang berlomba-lomba ingin anaknya cepat bisa ini cepat bisa itu dll ,bahkan seringkali menjadi obsesi kuat orangtuanya tanpa melihat kemampuan dan kesiapan anak lebih dulu.jadilah anak seperti dipaksa ikut berbagai macam sekolah atau kursus-kursus.apalagi tujuannya kalau bukan supaya anak lebih cepat bisa dan terlihat lebih menonjol dibandingkan anak-anak seusianya. Sehingga perkembangan anak tidak alami lagi,ruang gerak bermainnya seolah-olah dibatasi. Ditambah lagi sekrang katanya kalau masuk SD harus sudah bisa membaca.Jadinya orangtua pontang-panting mengajar anaknya untuk segera bisa membaca bahkan dari usia 4 bulan sudah diajarkan membaca. Tidak ada yang salah sebenarnya,asalkan tidak ada paksaan didalamnya dan tidak terlalu memasang target terlalu tinggi. Bukannya baik berprestasi malahan memicu stres anak dan juga orangtuanya.

Sejujurnya saya hanya ingin jadi orangtua yang santai,membiarkan anak tumbuh alami karena kalau sudah waktunya pun dia akan bisa sendiri. Saya juga tidak ingin memaksa anak saya untuk selalu berprestasi dibidang akademis,saya justru lebih senang jika anak punya keahlian yang memang bakatnya.sehingga bisa terus diasah dan mahir dibidangnya.coba dipikir,apakah selama ini orang-orang yg dulunya sangat berprestasi di akademis kemudian masuk ke perusahaan langsung jadi direktur.kan ga juga yah?bahkan bisa jadi orang yang dulunya terlihat biasa-biasa saja,hidupnya bisa lebih makmur dan memiliki jabatan tinggi diperusahaan. Jadi,akademis hanyalah salah satu saja bagian dari pendidikan.karena ada yang lebih penting yaitu penanaman akhlak dan moral. Masih ada kecerdasan lain seperti kecerdasan sosial,kecerdasan emosial,kecerdasan lingual,spasial dsb. Saya berjanji dalam hati,agar kelak saya menjadi orangtua yang bijak dan tidak selalu mengukur kecerdasan anak hanya dengan deretan angka di rapot.syukur-syukur kalau anak saya berprestasi diakademis,kalau tidak semoga hati ini lapang.

Contohnya adik-adik saya,selama ini disekolah mereka biasa-biasa saja akademisnya.tapi setelah kuliah,mereka baru menemukan keahlian mereka.adik saya yang laki-laki mahir di dunia fotografi dan kedua di seni sastra dan drama.Subhanallah,saya bangga dengan keahlian mereka.tak ada juga yang menanyai dulu rapotnya rangking berapa,nilai matematikanya brapa? Hehehe...iseng aja nanyain gituan.

Duuh ceritanya kok ngalor ngidul gini ga bersusun. Sebenarnya saya lagi membuat jadwal rutinitas Rana dan pelajaran-pelajaran apa saja yg ingin saya tanamkan pada dia. Lain waktu saya share disini. Yuk kita jadi orangtua yang lebih smart dan wise agar anak-anak kita kelak tumbuh dengan akar yang kuat.aamiin.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Sabtu, 19 Juni 2010

Story of Stroller

Iseng-iseng saya jadi pengen nulis cerita tentang stroller-stroller yang pernah ataupun masih mampir di ruang tamu rumah kita. Kalau dipikir-pikir,saya nih kok hobby banget sih gonta-ganti stroller, sampe suami geleng-geleng kepala..maaf ya ayah..tapi beginilah kalau kurang informasi,kurang browsing ditambah hasrat yang ga pernah puas akan sesuatu(faktor ini lebih mendominasi hehe..jadi malu).

The strory begin saat saya hamil anak pertama,masih blank sama all about baby stuff,blank about online shop..saya dikasih stroller bekas milik anaknya manajer saya di kantor. Waktu itu senengnya bukan main, karena kita juga ga kepikiran untuk beli stroller dalam waktu dekat plus bisa ngirit pengeluaran dong karena dikasih.


Stroller ini sempat dipakai beberapa kali,tapi ternyata ruang duduknya kok sempiit banget yah!Rana 3 bulan aja udah sempit ga bisa gerak leluasa.Jadilah kita berpikir untuk mengganti stroller. Saat itu mulai berasa banget fungsinya kereta dorong, karena banyak tuh kan yang bilang "ah buat apa beli stroller,kepakenya juga cuma bentar!palingan anaknya ga mau duduk di stroller", tapi buat saya stroller ini kepakai sekali karena kebetulan badan saya imut-imut dan ga kuat kalau harus gendong anak dalam waktu lama. Memang kadang-kadang anak minta digendong, ya udah saya angkat, setelah tenang ya saya taruh lagi di stroller...sampai akhirnya tertidur dengan lelap..emaknya ga cape ga harus gendong baby sambil jalan..

Setelah diputuskan akan membeli stroller baru, berangkatlah kita ke ITC Depok. Saya dengan semangat 45 langsung menuju salah satu toko baby paling besar di ITC dengan koleksi strollernya terlengkap. Setelah tanya-tanya,negosiasi akhirnya pulanglah kita dengan membawa stoller Pliko warna biru ini, saya kesengsem banget sama sapinya hehe...belakangan saya nyesel, baru tau ternyata harga pasarannya lebih murah daripada yang dijual di toko tersebut.selisihnya kira-kira 100 rb.


Setelah Rana usia 9 bulan, Stroller ini mulai terasa ga nyaman buat dia.Sandarannya kurang bisa tegak (miring) padahal si anak pengennya tegak gitu biar bisa liat dengan jelas,adanya tatakan di depan stroller yang mengganggu pemandangan dia plus kurang ringkes kalau dibawa-bawa pergi karena besar walaupun ga terlalu berat sih!akhirnya saya mikir lagi perlukah ganti stroller?! tuing..tuing...yup akhirnya kita memutuskan untuk mencari buggy yang katanya bentuknya lebih simpel, ringkes bisa dilipat seperti payung dan cocok untuk toodler.

Berangkatlah lagi kita ke ITC Depok, memilih-milih manakah stroller yang cukup dikantong kita,sesuai dengan speksifikasi yang diinginkan..Alhamdulillah dapetlah si Buggy merk Pliko ini.stroller ini harganya lumayan murah tapi penampilannya kokoh,enak dipakenya dan yang pasti ringan dibawa kemana-mana.ga menuhin bagasi mobil juga kalau harus pergi ke luat kota.

Pada saat hamil Zia,saya yang udah mulai melek OS mulai rajin browsing-browsing stroller lagi,apalagi kalau bukan buat kebutuhan Zia nanti.mulai ngerti mana stroller bagus yang juga sedap dpandang cuma sayangnya uangnya ga nahan yah kalau beli stroller macam quinny itu.tapi juga ga kepengen beli yang terlalu besar.ndilalah eh saya malah kesengsem sama buggy cocolatte ice warna hijau. warna ijonya itu loh ga nahan.warna favoritku!(lah ini emaknya atau anaknya siy yang butuh stroller :)).cari-cari harga yang paling murah di OS,akhirnya saya memutuskan untuk beli disini. Asli ini mah beli bukan karena butuh tapi karena nafsu..salah atau bener yah?!yang jelas buggy ini ga akan bisa dipake dari new born.tapi saya berkelit,stroller ini buat Rana aja dan adiknya nanti bisa pake yang Pliko karena pliko kan posisi sandarannya bisa tiduran full.

Setelah Zia lahir,akhirnya saya memutuskan untuk menjual 2 stroller paling pertama.Alhamdulillah kejual di kaskus walaupun dengan harga yang sangat sadis hiks. abis bosen banget banyak yang nanyain tapi ga jadi-jadi mulu karena harganya ditawar rendah banget..tapi akhirnya aku mengalah pada 2 orang ibu yang menginginkan stroller-stroller itu. yang gak papa sekalian membantu kan?!daripada nyesek dipikirin trus saking harganya terjun bebas..

Finally, sekarang stroller Pliko sudah berpindah tangan ke mba Indri,stroller itu dengan berat hati kujual karena memang masih lama dipake Zianya.daripada tertimbun di gudang karena jarang dipake, sebagai gantinya belilah stroller terakhir Insya Allah Elle Marz warna biru..mudah-mudahan ini yang terakhir. keuntungannya bisa dipakai dari newborn sampe berat anak 30 kg, posisi duduknya bisa hadap depan maupun hadap orang tua, strollernya agak tinggi dan basar, manuvernya enak karena rodanya besar dan kecil..sayangnya kurang praktis untuk dilipat dan dimasukkan ke bagasi.Kata suami, kalau bawa Elle Marz ini musti bawa truk hehe..So far sih Zia cukup anteng dibawa naik stroller ini dan emaknya seneng soalnya stroller ini enak banget dipake buat jalan.


Jadi udah ada 5 aja tuh!mudah-mudahan ini yang terakhir..hehe(sambil dipelototin suami).Jangan ditiru yah!pelajarannya kalau mau beli stroller harus benar-benar dipikirkan :
1) usia stroller, sebaiknya pilih yang bisa dari newborn sampai toodler dan kapastitas bebannya cukup, jadi ga ganti-ganti stroller mulu
2)sebaiknya test drive dulu sebelum membeli, nyaman atau engga ketika digunakan..nyaman untuk baby dan nyaman untuk kita yang mendorongnya..kalau untuk bayi, lebih enak posisi bayi menghadap ke arah orang tua dan bukan menghadap jalan..agar anak merasa nyaman karena melihat orang tuanya dan tidak merasa asing.
3)bagaimana stroller itu kalau dijalankan, bagaimana kalau belok..mudah ga manuvernya.
4)pilih stroller yang tidak terlalu berat,mudah melipatnya, mudah membawanya dan tidak makan tempat.
5)pilih stroller yang aman untuk bayi, sabuk pengamannya dan bagus-bagus ada kelambunya untuk melindungi bayi dari nyamuk.
6) apalagi yah...isi sendiri ya..

Jumat, 18 Juni 2010

Piknik di Cibalung Happyland Sukabumi

Waah udah lama banget ga posting!,saking sibuknya mengurus 2 baby ditambah ga dapet ide tentang apa yang mau ditulis. Tapi gak papa, lebih baik posting terlmabat daripada tidak posting. Udah bertekad untuk rajin nulis soalnya!

Postingan kali ini bertema jalan-jalan.Sebenarnya acara piknik ini juga udah lamaa banget tanggal 22 Mei kemarin cuma belum sempat di posting(ibu-ibu pemalas (!_!)).Alhamdulillah kami sekeluarga dapat liburan gratis dari pengelola Cibalung Happyland ini,berhubung baru dibuka jadi tempatnya masih bersih dan tertata.Lokasi menuju Cibalung agak jauh dari jalan utama bahkan menuju lokasi kita harus melalui jalan kecil (hanya muat 1 mobil) yang begitu berliku dan menanjak.Sepanjang jalan tidak ada sama sekali penunjuk jalan..wah bisa keder nih untuk orang yang belum pernah sama sekali ke sini. Begitu tiba di depan komplek area outbond baru ada spanduk "Selamat datang di Cibalung happyLand".itu pun ukurannya mini macam spanduk biasa. tak ada baliho apalagi billboard. tapi gak papalah dimaafkan..namanya juga masih baru.

Begitu masuk ke dalam,Subahanallah pemandangannya luar biasa indah. Areanya begitu luaaaaaaaas sekali. Konturnya begitu variatif. Bahkan menuju satu tempat dan tempat lain kita harus menaiki tangga-tangga terjal saking konturnya curam.Lumayan gemporlah naik turun kesana kemari. Tapi berhubung saya abis lahiran caesar, saya lebih memilih duduk-duduk aja di saung yang lumayan besar sambil menikamati angin sepoi berhembus...nikmatnya...sayup-sayup terdengar dentingan musik sunda..cuaca di luar is very-very HOT. jadi ngantuk euy selonjoran di saung ini...

Cibalung Happyland sendiri adalah sebuah arena outbond untuk keluarga.di dalamnya termasuk komplit ada area camping (tenda0,flying fox,APV,trampolin,petik strawberry,merah susu sapi,arung jeram,menangkap ikan sambil nyebur,mandiin kebo :) and many more..pokoknya kalau gathering keluarga sambil refreshing tempat ini cocok banget deh!anak-anak bisa eksplorasi banyak hal secara langsung dan orangtua bisa senang-senang juga sambil menikmati pemandangan desa dan mencicipi hidangan lezat ala Sunda. Ikan bakar, nasi liwet dan sambalnya MANTAP bo!Oh ya selain bisa camping karena disediakan tenda-tenda bagus lengkap dengan kasurnya,Happyland ini juga ada bungalow/villanya.Jadi bisa milih mau nginep dibawah langit atau nginep dibawah atap hehe..Btw,Happyland udah sering diliput sama Trans TV loh!

Untuk harga cukup affordable lah,mereka menawarkan paketan tapi aku lupa harganya,silahkan mampir ke websitenya yang ini.pokooknya recomended deh buat didatengin!!

Berikut kita biarkan foto-foto ini bercerita..

Pemandangan di Cibalung Happy land,nampak orang yang sedang meluncur dengan Flying Fox


Suasana Cibalung disitu ada flying fox,area mengendarai APV,sayangnya kalau mau arung jeram harus jalan lagi sekitar 1 km

anak-anak lagi pada asyik maen nih. sayangnya anak bunda masih kecil jadinya cuma bisa lari-larian aja..


inilah rombongan komplek yang ikut ke Cibalung Happy Land..

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Kamis, 03 Juni 2010

Aku lahir dari perut ibu

Aku lahir dari perut ibu....
Bila dahaga, yang susukan aku.....ibu
Bila lapar, yang menyuapi aku....ibu
Bila sendirian, yang selalu di sampingku.. ..ibu

Kata ibu, perkataan pertama yang aku sebut....Ibu
Bila bangun tidur, aku cari....ibu
Bila nangis, orang pertama yang datang ....ibu
Bila ingin bermanja, aku dekati....ibu
Bila ingin bersandar, aku duduk di sebelah....ibu
Bila sedih, yang dapat menghiburku hanya....ibu
Bila nakal, yang memarahi aku....ibu
Bila merajuk, yang membujukku cuma....ibu
Bila melakukan kesalahan, yang paling cepat marah....ibu
Bila takut, yang menenangkan aku....ibu
Bila ingin peluk, yang suka kupeluk....ibu

Aku selalu teringatkan ....ibu
Bila sedih, aku mesti telepon....ibu
Bila senang, orang pertama kuberitahu.... .ibu
Bila marah.. kuluapkan pada..ibu
Bila takut, kupanggil... "ibuuuuu! "
Bila sakit, yang paling repot adalah....ibu
Bila aku ingin bepergian, yang paling cerewet juga....ibu
Bila buat masalah, yang pertama memarahi aku....ibu
Bila aku ada masalah, yang paling risau.... ibu
Yang masih peluk dan cium aku sampai hari ni.. ibu
Yang selalu masak makanan kegemaranku. ...ibu
Kalau pulang ke kampung, yang selalu memberi bekal.....ibu
Yang selalu menyimpan dan merapihkan barang-barang aku....ibu
Yang selalu berkirim surat dengan aku...ibu
Yang selalu memuji aku....ibu
Yang selalu menasihati aku....ibu
Bila ingin menikah.. Orang pertama aku datangi dan minta persetujuan ... ibu

Masa aku bayi


Setelah aku ada pasangan hidup sendiri....
Bila senang, aku cari....pasanganku
Bila sedih, aku cari....ibu
Bila mendapat keberhasilan, aku ceritakan pada....pasanganku
Bila gagal, aku ceritakan pada....ibu
Bila bahagia, aku peluk erat.....pasanganku
Bila berduka, aku peluk erat.....ibuku
Bila ingin berlibur, aku bawa....pasanganku
Bila sibuk, aku antar anak ke rumah....ibu
Bila sambut hari ibu...aku cuma dapat ucapkan "Selamat Hari Ibu"

Selalu...
Selalu.. aku ingat pasanganku
Selalu.. ibu ingat aku
Setiap saat... aku akan telepon pasanganku
Entah kapan... aku ingin telepon ibu
Selalu...aku belikan hadiah untuk pasanganku
Entah kapan... aku ingin belikan hadiah untuk ibu

Berderai air mata jika kita mengingatnya .......
Tapi kalau ibu sudah tiada....... ...
Ibuuu... rindu ibu .... rindu sekali ....
Berapa banyak yang sanggup menyuapi ibunya....
Berapa banyak yang sanggup mencuci muntah ibunya.....
Berapa banyak yang sanggup menggantikan alas tidur ibunya.....
Berapa banyak yang sanggup membersihkan najis ibunya......
Berapa banyak yang sanggup berhenti kerja untuk menjaga ibunya.....
dan akhir sekali berapa banyak yang mensholatkan jenzah ibunya.....

Semoga kita tidak termasuk yang durhaka
“Dosa besar itu adalah syirik kepada Allah, durhaka kepada kedua orang tua, membunuh jiwa seseorang, dan sumpah palsu” [HR. Al-Bukhari]

Dari Abu Bakrah Radhiyallahu ‘anhuma, dia berkata,
“Pernah disebutkan dosa-dosa besar di dekat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka beliau bersabda:
“Syirik kepada Allah dan durhaka kepada kedua orang tua.’ Dan beliau bersandar lalu beliau duduk seraya berkata, ‘Dan kesaksian palsu atau ucapan dusta.” [Muttafaq ‘alaih]

Merajut Ikatan Yang Kokoh, Siapkah?

Siang cukup terik. Laki-laki tampan itu, sebut saja Adi, termangu. Memandangi sepucuk foto seorang muslimah di tangannya. Empat hari yang lalu dia baru saja dipertemukan dengan muslimah yang ada di foto tersebut. Foto itu memang tak begitu jelas menggambarkan paras muka si muslimah, sebut saja Ifa.

Tapi, setelah bertemu dengan Ifa, mendadak hatinya diselimuti keraguan luar biasa. Kalau masalah perbedaan status sosial yang mencolok, antara keluarganya yang cukup terpandang dengan keluarga Ifa yang sangat bersahaja, dia tak mempermasalahkan. Tapi, yang menjadi sumber keraguannnya adalah karena paras Ifa sangatlah ‘biasa’ (kalau tidak mau dibilang ‘tidak cantik’). Sementara dia, perawakannya gagah, sangat tampan, bahkan beberapa anggota keluarganya ada yang menjadi aktor. Ditambah pula dia memiliki karir yang cukup menjanjikan. Hmm, sungguh modal yang sangat cukup untuk memikat hati siapa pun wanita yang diincarnya.

Untunglah, Adi memilih jalan yang suci untuk mencari pasangan jiwanya, melalui perkenalan yang Islami. Mempercayakan pada guru ngajinya semata, tanpa pernah sekali pun bertemu dengan muslimah tersebut sebelumnya.

Tapi kini ia menjadi ragu dengan langkahnya sendiri. Haruskah ia lanjutkan proses ini? Atau ditolak saja, karena rasanya ‘sangat tidak sepadan’? Apalagi si muslimah juga belum selesai kuliah. Huh, tentu lebih ribet lagi urusannya.

Waktu lima hari untuk mengambil keputusan, seperti yang diberikan oleh guru ngajinya, tinggal sisa satu hari lagi, hari ini. Ya, tinggal hari ini dia harus memikirkan kelanjutan dari proses perkenalannya dengan Ifa. Istikharahnya selama beberapa hari, nampaknya belum mampu membulatkan tekadnya. Masih saja ia gamang.

Namun karena ini hari jumat, dan dia berkewajiban melaksanakan sholat jumat, sejenak dia mencoba melupakan pergulatan batinnya itu. Segera ia bersiap diri menuju ke masjid untuk sholat jumat. Khusyu’ dia mendengarkan khotbah yang disampaikan dengan runtut oleh khatib.

Sampai pada satu hadist yang dinukil sang khatib, “... Akan tetapi, nikahilah seorang wanita karena agamanya. Sebab, seorang budak wanita yang shalehah meskipun buruk wajahnya adalah lebih utama."

Sang khatib melanjutkan: "Bukankah, jika seorang laki-laki tertarik pada seorang wanita, maka apa-apa yang ada pada wanita itu, juga ada pada wanita lainnya?"

Hadits yang sebenarnya juga telah sering ia dengar itu, kali ini membuatnya tersentak, seperti tersetrum listrik!

“Allahu, tampilan fisik bukanlah segalanya. Meskipun tak cantik, dari pertemuan kemarin aku tahu Ifa gadis yang 'iffah, sangat menjaga rasa malunya, seperti namanya. Kenapa aku mesti ragu?”

Dia merasa sangat tercerahkan dengan hadist tersebut. Tanpa sadar, air matanya pun mengalir perlahan. Bukan air mata kesedihan, tapi air mata kebahagiaan. Inilah jawaban yang ia cari-cari selama beberapa hari ini. Dan kini dadanya terasa lapang, seolah sebongkah batu yang beberapa hari ini menindihnya telah terangkat. Sambil terisak dia tersenyum, karena dia tahu jawaban apa yang harus dia sampaikan pada guru ngajinya esok hari.



Setelah 15 tahun-an berlalu, kulihat dengan mataku sendiri, pasangan yang mulia itu selalu kelihatan rukun, penuh cinta, dan saling bahu-membahu dalam dakwah. Subhanallah...

Teringat aku ucapan Ibnu Qoyyim dalam bukunya 'taman orang-orang jatuh cinta & memendam rindu': 'Allah menjadikan penyebab kesenangan adalah keberadaan istri. Andaikata penyebab tumbuhnya cinta adalah rupa yang elok, tentunya (wanita) yang tidak memiliki keelokan tidak akan dianggap baik sama sekali. Kadangkala kita mendapatkan orang yang lebih memilih pasangan yang lebih buruk rupanya, padahal dia juga mengakui nilai keelokan (wanita) yang lain. Meski begitu, tidak ada kendala apa-apa dalam hatinya. Karena kecocokan akhlaq merupakan sesautu yang paling disukai manusia, dengan begitu kita tahu bahwa inilah yang paling penting dari segalanya. Memang bisa saja cinta tubuh karena sebab-sebab tertentu. Tetapi cinta itu akan cepat lenyap, dengan lenyapnya sebab.'

Hmm, kalau bahasa ringkasnya mas fauzil, 'kecantikan wajah terletak di nomor kesekian. Jauh lebih penting dari kecantikan wajah adalah kesejukan wajah Anda ketika suami memandang.'

Subhanallah, jika kriteria fisik jadi patokan utama dalam memilih jodoh, apakah jadinya 20 atau 50 tahun setelah pernikahan mereka? Akan lenyapkah juga cinta yang dulu berbinar-binar, seiring kecantikan yang dimakan usia?

Memang, tak serta merta orang bisa ikhlas menerima seorang lain sebagai pasangan hidupnya. Namun, seseorang yang imannya terpagari dengan kuat, maka seleranya akan dituntun pula oleh iman pada Rabbnya. Di sinilah letak pentingnya kekuatan ruhiyah, termasuk bagi mereka yang sedang ikhtiaruz zawaj. Jika ikhtiar ini dilakukan dalam posisi kering ruhiyah, maka percayalah pilihan akan jatuh dengan hanya mempertimbangkan selera yang 'dangkal'. Tetapi, jika terus dipagari dengan ruhiyah tinggi, maka percayalah Allah yang akan menjaga dan menuntun kita untuk mendapatkan pasangan yang paling baik.

Ini tidak hanya berlaku untuk laki-laki, tetapi juga perempuan. Karena sebagaimana kata pak cahyadi dalam bukunya: laki-laki berhak memilih, tapi juga jangan salahkan wanita, karena wanita berhak menolak.

Wanita juga punya kecenderungan, punya selera, dan bisa saja pilihannya jatuh pada kriteria yang dangkal ketika ruhiyahnya tak terpagari dengan kuat.

Masalahnya, sudahkah persiapan ruhiyah ini dilakukan oleh para lajang pencari jodoh? Atau mereka lebih sibuk mempersiapkan yang artifisial semata seperti: rancangan acara walimah, kemana berbulan madu, pemenuhan berbagai kebutuhan rumah tangga, dan seterusnya?

Saya ingat, ada seorang lelaki shalih, yang sebenarnya memendam perasaan terhadap muslimah teman sekampusnya, sebut saja Ani. Rasa itu beratahun-tahun terpendam rapat dalam hatinya, hanya adiknya seorang yang ia beri tahu. Suatu saat, tiba-tiba guru ngajinya memanggilnya, mengatakan bahwa ada seorang muslimah yang sudah siap menikah, dan al-akh tersebut ditawarkan untuk segera 'maju'. Dan, muslimah tersebut ternyata adalah Ani!

Al-akh tersebut tersentak, seperti pucuk dicinta ulam tiba, tentu saja. Namun, pada saat yang sama, dia merasa ruhiyahnya sedang sangat drop, dengan berbagai masalah yang sedang melingkupi dirinya. Berat bagi dirinya untuk mengambil keputusan dalam kondisi ruhiyah kering kerontang seperti itu. Setelah menmpertimbangkan beberapa hari melalui istikhoroh, dia menghadap guru ngajinya dan berkata, "Ustad, afwan saat ini saya belum siap, silahkan ikhwan yang lain saja."

Subhanallah, dia memenangkan keimanannya, dengan pengorbanan melepaskan cinta pada tambatan hatinya yang telah ia pendam bertahun-tahun. Dia sangat takut, andaikata dia maju dalam kondisi ruhiyah berantakan seperti itu, maka pernikahan yang terjadi akan jauh dari keberkahan. Dia percaya, akan datang penggantinya yang lebih baik pada saat yang tepat, pada saat dia merasa siap, terutama secara ruhy. Subhanallah, wal hamdulillah..

Sungguh indah Allah menggambarkan pernikahan sebagai al-miitsaq ghoolidzo, ikatan yang kokoh. Ikatan yang diharapkan tak akan tercederai selamanya. Maka, sungguh indah pula perumpamaan yang Allah gambarkan:

"Wanita yang (akhlaknya) buruk adalah untuk laki-laki yang (akhlaknya) buruk, dan laki-laki yang (akhlaknya) buruk untuk wanita yang (akhlaknya) buruk pula. Wanita yang baik-baik untuk laki-laki yang baik, dan laki-laki yang baik-baik untuk wanita yang baik-baik pula." (An-Nur 26)

* based on the true story, curahan hati seorang mak comblang yang mulai miris dengan fenomena aneh di sekelilingnya.

** jazakallah khairan pada suamiku yang telah bersedia memilihku, bukan karena keelokan wajah, karena aku memang tidak memililkinya :)

Original source: Eramuslim